Raihal Fajri is an activist and community advocate from Aceh, Meunasah Manyang. Raihal is currently the Executive Director of the Katahati Institute, a nonprofit organization that aims to teach others valuable skills on entrepreneurship, public policy and advocacy. One of her many projects is KakiLangit, a knowledge center that encourages civil society best practices in Aceh. Raihal first joined the Katahati Institute in 2007 as a Project Officer to provide support for victims of earthquakes and tsunamis in Aceh. Her experience in government service has made her a key resource in order to improve women’s rights and community development in her country.

Raihal first became involved in community service and environmental justice work when she observed the pollution, deterioration of water quality and environmental damage caused by a local cement factory, which inspired her and her friends to fight for their right to have a healthier environment to live in. Raihal saw that women and children were the most impacted by this pollution and inspired her community to engage with the cement factory leadership, government, and the media about the issue.

Most recently, Raihal is helping to prepare a five year development plan in the Banda Aceh City, involving issues related to women and children. Since May 2011, Raihal has been a facilitator for the Aceh Information Commission and does assessments of SKPA, a university and political party that specializes in informing the public about government actions. Raihal is constantly striving to find ways to extend her network and cultivate her advocacy around the need for a safe and healthy environment.

Meningkatkan hak-hak perempuan dan memerangi polusi dengan terlibat dengan kepemimpinan lokal, pemerintah, dan media.
Raihal Fajri adalah seorang aktivis dan pendamping masyarakat dari Aceh, Meunasah Manyang. Raihal saat ini adalah Direktur Eksekutif Katahati Institute, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengajarkan keterampilan berharga lainnya tentang kewirausahaan, kebijakan publik, dan advokasi. Salah satu dari banyak proyeknya adalah KakiLangit, sebuah pusat pengetahuan yang mendorong praktik terbaik masyarakat sipil di Aceh. Raihal pertama kali bergabung dengan Katahati Institute pada tahun 2007 sebagai Project Officer untuk memberikan dukungan bagi korban gempa bumi dan tsunami di Aceh. Pengalamannya dalam pelayanan pemerintah menjadikannya sumber daya utama untuk meningkatkan hak-hak perempuan dan pembangunan masyarakat di negaranya.

Raihal pertama kali terlibat dalam pekerjaan pengabdian masyarakat dan keadilan lingkungan ketika mengamati pencemaran, penurunan kualitas air dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pabrik semen setempat, yang menginspirasi dia dan teman-temannya untuk memperjuangkan hak mereka untuk memiliki lingkungan yang lebih sehat untuk ditinggali. Raihal melihat bahwa perempuan dan anak-anak paling terkena dampak pencemaran ini dan menginspirasi komunitasnya untuk terlibat dengan pimpinan pabrik semen, pemerintah, dan media tentang masalah tersebut.

Baru-baru ini, Raihal membantu mempersiapkan rencana pembangunan lima tahun di Kota Banda Aceh, yang menyangkut masalah perempuan dan anak. Sejak Mei 2011, Raihal menjadi fasilitator Komisi Informasi Aceh dan melakukan asesmen terhadap SKPA, perguruan tinggi dan partai politik yang mengkhususkan diri dalam menginformasikan kepada publik tentang tindakan pemerintah. Raihal terus berusaha mencari cara untuk memperluas jaringannya dan menumbuhkan advokasinya seputar kebutuhan akan lingkungan yang aman dan sehat.