Citra Ayu Mentari Al Rasyid she/her
Header
Communication and Resource Mobilization Officer
Burung Indonesia
Participant: 2020 Indonesia Grassroots Accelerator
Global
Header
Gorontalo, Sulawesi
Header
Indonesia
Citra Ayu Mentari Al Rasyid she/her
Header
Communication and Resource Mobilization Officer
Burung Indonesia
Participant: 2020 Indonesia Grassroots Accelerator
Educating communities and cultivating ecotourism to conserve endemic birds and forests.
Citra Ayu Mentari Al Rasyid is a conservationist in Gorontalo and a Bachelor of English Literature alumnus of the University of Muhammadiyah Gorontalo. After college, Citra voluntarily taught environment-based English in a school directly adjacent to the Satwa Nantu Suaka Marga forest. Her volunteer activities were published in one of The Jakarta Post’s online papers. In 2016, Citra joined an organization called Burung Indonesia, and since then has raised awareness of the importance of birds and their forest habitats, including animals endemic to the community. She works with students in villages directly adjacent to the forest and has held gatherings of religious leaders (Islam, Christianity, Catholicism, Hinduism) in the district of Pohuwato. In these discussions, the leaders dissect their sacred texts and examine verses calling for nature preservation. By the end of the discussion, all religious leaders are called to protect animals and their habitats.
In addition to raising awareness for students and community leaders, Citra advocates for education in the district of Pohuwato to include material on endemic animals and information about local nature in primary school subjects. In 2018, Citra received a 6-month scholarship in New Zealand, where she had the opportunity to learn about leadership, sustainable development, and the vital role of women in every aspect of life. Upon returning from New Zealand in 2019, Citra rejoined Burung Indonesia. She then began to develop ecotourism in the village of Makarti Jaya in Pohuwato District to create an alternative income for villagers who were formerly hunters and loggers. Armed with the knowledge of forests and animals around their villages and facilitated by Burung Indonesia in collaboration with the district tourism office, participants and their families become birdwatching guides and homestay hosts. Citra also runs a program to co-design alternative earnings for housewives in Karya Baru village, which is directly adjacent to the Panua Nature Reserve.
Citra believes that if we want to reduce cases of forest destruction and poaching, we must start by improving the economy of the communities, particularly women, around the forest. She plans to build capacity for these efforts by advocating for local governance and expanding her network.
Mendidik masyarakat dan membudidayakan ekowisata untuk melestarikan burung dan hutan endemik.
Citra Ayu Mentari Al Rasyid, Lahir di Gorontalo 31 Januari 1992. Sarjana Sastra Inggris alumnus Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Sejak kuliah Citra sudah menjadi volunteer mengajar bahasa inggris berbasis lingkungan di sekolah yang berbatasan langsung dengan hutan yang bernama Suaka Marga Satwa Nantu. Kegiatan volunteer yang Citra lakukan pernah di muat di salah satu koran online The Jakarta Post https://www.thejakartapost.com/news/2012/03/13/paving-way-future.html. Citra bergabung dengan Burung Indonesia sejak tahun 2016 sejak saat itu, dia melakukan beberapa kegiatan diantaranya penyadar tahuan tentang pentingnya hutan dan satwa, termasuk satwa endemik kepada masyarakat dan siswa di desa yang berbatasan langsung dengan hutan. Termasuk mengadakan diskusi dengan mengumpulkan para pemuka agama (Islam , Kristen, Khatolik , Hindu) yang ada di kabupaten pohuwato. Pada diskusi ini peserta membedah kitab mereka dan melihat ayat ayat yang menyerukan tentang menjaga alam, di akhir diskusi semua pemuka agama bersepakat untuk memasukan seruan tentang menjaga satwa serta habitatnya dalam setiap dakwah yang mereka lakukan.
Selain melakukan penyadartahuan kepada siswa di sekolah, Citra juga melakukan advokasi kepada dinas pendidikan di kabupaten pohuwato untuk memasukan materi tentang satwa endemik dan informasi tentang alam di Kabupaten pohuwato ke dalam mata pelajaran di sekolah dasar termasuk dalam mata pelajaran muatan lokal. Pada tahun 2018, Citra berkesempatan mendapatkan beasiswa kuliah singkat selama 6 bulan di New Zealand. Dia berkesempatan belajar mengenai leadership dan sustainable development serta pentingnya peranan perempuan dalam setiap aspek kehidupan. Sekembalinya dari New Zealand pada tahun 2019, Citra bergabung kembali dengan Burung Indonesia. Selain melakukan penyadartahuan kepada masyarakat dia juga mulai mengembangkan ekowisata di desa Makarti Jaya yang ada di Kabuaten Pohuwato. Tujuan dari program ini yaitu sebagai salah satu alternatif pendapatan bagi masyarakat desa yang dulunya merupakan pemburu dan penebang pohon di hutan. Berbekal pengetahuan tentang hutan dan satwa di sekitar desa mereka dan difasilitasi oleh Burung indonesia serta bekerja sama dengan dinas pariwisata kab. Pohuwato mereka menjadi eco guide tak hanya kepala keluarga citra juga memfasilitasi para ibu rumah tangga untuk mendapat pendapatan sampingan dengan cara home based earning yaitu dengan menyewakan kamar tamu mereka menjadi homestay. program lain yang melibatkan perempuan yaitu Co-Designing alternative earnings for housewives in Karya Baru village yang bersebelahan langsung dengan Cagar Alam Panua. Citra percaya bahwa jika kita ingin mengurangi kasus – kasus pengrusakan hutan dan perburuan satwa bisa dimulai dari meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar hutan termasuk juga melibatkan perempuan didalamnya.