Sumilia she/her
Header
Agronomy Specialist
Koltiva
Participant: 2019 Indonesia Grassroots Accelerator
Global
Header
Aceh
Header
Indonesia
Affiliations & Roles
Facilitator, Farmer Field School Method
Sumilia she/her
Header
Agronomy Specialist
Koltiva
Participant: 2019 Indonesia Grassroots Accelerator
Implementing sustainable farming practices and new technologies in grafting and agroforestry for cocoa farmers.
Sumila is working to transform Aceh’s Cocoa farming practices to create thriving communities and heal the environment. Issues such as pests, diseases and unsustainable farming methods are major issues for cocoa farmers. To solve these problems with cocoa farming, which is also the main source of livelihood for the local communities, Sumilia implements sustainable farming practices and new technologies in grafting and agro-forestry. As an ethno-botanist, she preserves local plants while promoting climate-smart agriculture, builds farm organizations, and contributes to sustainable community development. Sumilia uses the Farmer Field School method, an approach where farmers can communicate with each other easily by practicing and discussing the problems they encounter. As the facilitator, Sumilia’s role is to teach farmers how to apply the techniques they learn on their own farms in order to reduce the amount of chemicals they use and to apply climate-smart agriculture to conserve local fruit trees and maintain biodiversity.
Based on annual monitoring, 50% of farmers who implemented the good farming practices significantly increased their production and the number of pests and diseases decreased, which produced higher quality cacao beans.
Menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dan teknologi baru dalam okulasi dan agroforestri bagi petani kakao.
Sumila bekerja untuk mengubah praktik pertanian Kakao di Aceh untuk menciptakan komunitas yang berkembang dan menyembuhkan lingkungan. Masalah seperti hama, penyakit dan metode pertanian yang tidak berkelanjutan merupakan masalah utama bagi petani kakao. Untuk mengatasi masalah pertanian kakao yang juga merupakan mata pencaharian utama masyarakat setempat, Sumilia menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dan teknologi baru di bidang okulasi dan wanatani. Sebagai seorang etno-botanist, dia melestarikan tanaman lokal sambil mempromosikan pertanian cerdas iklim, membangun organisasi pertanian, dan berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Sumilia menggunakan metode Sekolah Lapangan Petani, suatu pendekatan dimana petani dapat berkomunikasi satu sama lain secara mudah dengan mempraktikkan dan mendiskusikan masalah yang mereka hadapi. Sebagai fasilitator, peran Sumilia adalah untuk mengajari petani bagaimana menerapkan teknik yang mereka pelajari di pertanian mereka sendiri untuk mengurangi jumlah bahan kimia yang mereka gunakan dan menerapkan pertanian cerdas iklim untuk melestarikan pohon buah-buahan lokal dan menjaga keanekaragaman hayati.
Berdasarkan pemantauan tahunan, 50% petani yang menerapkan praktik pertanian yang baik secara signifikan meningkatkan produksi mereka dan jumlah hama dan penyakit menurun, sehingga menghasilkan biji kakao yang lebih berkualitas.